Epilog Ramadhan | Puasa

Ramadhan Tiba! Puasa wajib! Puasa wajib! Asyik, Asyik!

Semoga dengan ramadhan yang tinggal menghitung menit dan puasa yang dilakukan akan semakin meningkatkan potensi rasa ihsan kita menuju haqqul yaqin, rasa yang selalu menggelora jika fajar ramadhan itu tiba.

Mari kita jadikan puasa sejati sebagai salah satu metoda latihan asyiq-masyuq menuju kasyaf seperti yang dilakukan manusia terdahulu - jauh sebelum Pithecanthropus Erectus. Tapi tidak meninggalkan akal. Tanpa akal, manusia akan menyelami gelapnya jurang hitam dan tanpa akal juga, hati hanyalah raja yang gelap mata.

Puasa dengan mengkombinasikan hati dan akal, diharapkan bisa mencapai Spiritualitas Qur’ani, kehidupan yang Rasional Religius. Bukan SEKULER yang hanya akan mencapai KEBUNTUAN.

Ramadhan, bulan 'ibadah, bulan barakah, bulan maghfirah……, bulan GEMBLENGAN merayapi akhlaqul karimah, merupakan bulan yang diharapkan umat islam bisa meluruskan niat dan meningkatkan ‘amal ibadah yang bersifat PRAKSIS. Tidak hanya teologis dan normatif.

Al-Qur’an sebagai permata berlian Islam senantiasa digali sehingga tidak terjerumus ke dalam lembah HEDONIS, ataupun mengikuti para pejabat MARXIS. Karena itu, dengan hasil GALIAN Tambang Emas A-Qur’an mudah-mudahan juga Islam terwujud sebagai Rahmatan Lil’Alamin

Puasa sejati juga diharapkan bisa menyemaikan bibit-bibit maqomah wara’ sebagai akhlaq sosial sehingga petak sawah kakek tetangga aman dari TIKUS GOT, anak perawan desa sebelah tidak habis di makan KUCING BELANG, atau para bayi merah mungil tidak menjerit, “Mamiii…!!!! Mamiiiiii, Papiiiinya KEMANAAA…!!!!????”

Punten Bin Maaaaaaf...!!! Melantur… KAGAKs nyambung, lagiii :DDD


Semuanya, MAAF LAHIR BATHIN...!!!
SELAMAT MENUNAIKAN 'IBADAH PUASA...!!!